Rabu, 11 Mei 2011

Penumpang di Atas Kereta Api Akan Ditertibkan


KRL Jakarta - Bogor. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 1 Jakarta akan menertibkan penumpang di atap kereta api mulai 10 Mei hingga empat pekan kemudian. Kepala Kereta Api Indonesia Daerah Operasi I, Purnomo Radiq, mengatakan penertiban ini didasarkan pada angka kematian akibat tersengat listrik. "Kita harap dengan penertiban ini tidak lagi jatuh korban,” kata Purnomo kepada pers di Stasiun Gambir hari ini. Setiap tahun, penumpang yang tersengat listrik karena menumpang di atap gerbong kereta listrik sebanyak 35–40 orang.

Petugas gabungan dari PT Kereta Api, Departemen Perhubungan, Kepolisian, Kejaksaan, dan Kehakiman akan menertibkan penumpang di atas kereta api secara serentak selama tiga hari mulai 10 Mei. Mereka yang tertangkap akan didata. Jika satu kali ketahuan, penumpang akan diminta membuat surat pernyataan untuk tidak menumpang di atap kereta api lagi. “Tapi, bila sudah pernah terdaftar dan kembali tertangkap akan dipidanakan sesuai Undang-Undang Nomor 23 tahun 2007 Pasal 183 Ayat 1,” kata Purnomo. Ancamannya berupa kurungan paling lama tiga bulan dan/atau denda paling banyak Rp 15 juta.

Pada tanggal 13 Mei, PT Kereta Api akan memasang penyemprot warna manual pada pagi dan sore hari untuk memperketat proses penertiban di beberapa titik antara lain di perlintasan Pasar Minggu dan perlintasan kalibata. “Penumpang di atap akan tersemprot air berwarna sehingga ketika tiba di stasiun petugas tinggal menangkap dan memprosesnya,” kata Purnomo.

PT KAI juga akan memasang 28 rambu peringatan bahaya listrik tegangan tinggi selama dua pekan mulai 13 Mei. “Rambu ini nantinya cukup rendah sehingga akan menyulitkan penumpang yang naik ke atap,” ujar Purnomo. Rambu yang cukup rendah ini diharapkan akan mengurangi jumlah penumpang di atap kereta.

Purnomo mengatakan dia terinspirasi jalur Manggarai–Tanah Abang. “Di situ tak ada yang naik ke atap kerena jalan layang Sudirman dekat dengan atap. ”Rambu itu akan dipasang di tiang listrik aliran atas untuk menghalau penumpang di atap kereta.

www.gunadarma.ac.id

Sumber Berita : http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2011/05/04/brk,20110504-332069,id.html

Pasar Malam: Bukan Lagi Sekedar Tempat Belanja Murah



Jaman sekarang siapa yang tidak kenal pasar malam? Kalau dulu, pasar malam hanya muncul di kawasan-kawasan tertentu dan pengunjungnya pun hanya penduduk sekitar, selain itu memiliki kesan yang agak mirip dengan pasar tradisional—hanya berbeda dari segi barang yang diperjualbelikan. Pasar malam memang bukan fenomena baru lagi. Sejak dahulu kita sudah mengenal pasar malam sebagai tempatnya berbelanja kuliner tradisional yang murah meriah serta beberapa keperluan rumah tangga yang harganya juga miring. Seperti halnya pasar tradisional, pasar malam pun menjadi tempat pilihan berbelanja bagi rakyat kecil yang mengincar harga murah. Seiring dengan berjalannya waktu, berkembang pula inovasi di dalam pegelaran pasar malam. Dari yang sekedar menetap di tempat-tempat tertentu dan dibuka dari selepas Isya sampai subuh, sekarang pasar malam sudah menjamur ke berbagai tempat dimanapun yang bertanah lapang dan dibuka dari sore hari sampai subuh. Barang-barang yang dijajakan pun sudah tidak sekedar kuliner tradisional dan kebutuhan rumah tangga, namun ada pula pakaian dan sepatu trendi dengan harga bersahabat, warung makan kecil-kecilan di sekitarnya, wahana bermain keluarga, bahkan pertunjukan sirkus dan hewan pintar yang tidak Anda duga sebelumnya.


Begitu banyaknya tempat berbelanja metropolis—terutama di Jakarta dan sekitarnya—menjadikan persaingan dalam berdagang pun menjadi berkembang dan memunculkan banyak ide-ide baru. Siapa dv rysangka kalau di atas lahan kosong yang disulap menjadi pasar malam, bisa Anda jumpai wahana roller coaster, bianglala, dan kereta boneka? Meskipun tidak sebagus wahana bermain pada umumnya—yang memiliki kualitas mesin otomatis dan harga tinggi—namun hiburan yang ditawarkan di wahana bermain pasar malam mampu menghadirkan sesuatu yang baru ke tengah masyarakat menengah kebawah. Wahana-wahana tersebut pun umumnya hanya digerakkan menggunakan tenaga penggerak sederhana dan manual. Desain kereta yang digunakan pun terkesan tradisional dengan warna-warni khas yang mirip dengan gaya warna-warni becak. Dari segi keamanan, hal tersebut memang belum terjamin penuh, namun karena wahananya sendiri tidak terlalu besar dan tidak bisa dikatakan berbahaya, maka itu tidak menjadi soal bagi pengunjung untuk tetap menikmati layanannya.


Selain keanekaragaman wahana bermain, kuliner yang dijajakan di pasar malam pun kian beraneka ragam. Makanan tradisional memang tidak tersingkir dari penjualan, namun tidak jarang kita menemukan berbagai makanan ala barat atau luar negeri lainnya dengan harga yang jauh lebih terjangkau daripada biasanya. Contohnya saja, hamburger, hotdog, dimsum, pizza, berondong jagung, dan sebagainya. Semuanya dijual dengan daya tarik sendiri-sendiri, baik dari segi warna-warni maupun pilihan rasa. Tapi seperti kalimat yang sering kita dengar; harga gak pernah bohong, maka kualitas rasa yang diberikan oleh berbagai panganan ini pun sesuai dengan harganya. Enak, namun tidak akan seperti aslinya. Biarpun begitu, peminatnya tetap saja tinggi karena perbedaan rasa memang tidak selalu menjadi masalah selama harga tetap terjangkau kantong.


Seperti belum cukup aneka macam hiburan yang telah ditawarkan, para penyelenggara pun tidak ada habisnya memberi ide kreatif untuk menarik pengunjung. Sekarang ini sudah sering ditemukan pasar malam yang menyajikan pertunjukan sirkus, pertunjukan hewan-hewan pintar seperti pertunjukan di kebun binatang, perahu bebek, bahkan konser band dan penyanyi daerah. Semuanya serba meriah dan menarik untuk dikunjungi. Dan yang paling penting adalah harganya murah.


Sekarang pasar malam bisa dijadikan sebagai tempat hiburan keluarga. Pasar malam tidak lagi sekedar belanja lalu pulang. Anak-anak pun banyak yang senang ketika dibawa orang tuanya untuk berbelanja di pasar malam. Sementara sang ibu berbelanja, anak-anak bisa dengan tenang bermain di wahana bermain, memancing di kolam buatan, atau menonton pertunjukan-pertunjukan seru.


Kemeriahan dan makin berkembangnya inovasi membuat pasar malam memiliki peranan yang penting baik bagi penduduk menengah kebawah maupun perekonomian daerah. Masyarakat dengan penghasilan kecil tetap bisa mendapat hiburan yang mengasyikkan namun dengan harga yang bisa mereka jangkau. Dengan makin murahnya hiburan, maka akan makin meringankan beban orang-orang kecil di sela-sela hari berat mereka dalam bekerja. Dan karena keanekaragaman hiburan yang ditawarkan, kini pengunjungnya pun sudah lebih beragam. Parkiran mobil dan motor yang ada di pasar malam menjadi buktinya. Pasar malam tak lagi hanya diminati oleh kalangan menengah kebawah, namun juga masyarakat kalangan mampu yang mencari keunikan hiburan sekaligus belanja murah dengan kualitas yang lumayan oke. Selain itu, pasar malam juga tidak jarang dijadikan objek wisata, dan sesekali foto-fotonya masuk di halaman fotografi luar negeri untuk menunjukkan gambaran kegiatan belanja orang Indonesia. Bukankah dengan begini kita menjadi bangga dengan perkembangan pasar malam di Indonesia? Segala hal yang positif tentunya akan membuat bangga.


www.gunadarma.ac.id


Sumber Artikel : http://jadiberita.com/2011/05/01/pasar-malam-bukan-lagi-sekedar-tempat-belanja-murah/